Friday, September 29th, 2017
7-12 Januari 2016
Selagi ada waktu luang, saatnya menyempatkan diri untuk melakukan update blog dengan menulis kisah travelling yang selama ini hanya terekam di otak saja. Artikel kali ini merupakan pengalaman pertama “arisandroo and brothers”, independent travel tour saya, melakukan travelling ke luar negeri bersama sahabat-sahabat saya ke beberapa destinasi favorit di Malaysia Barat seperti: Legoland Johor Bahru, Heritages City Melaka, dan KLCC Kuala Lumpur.
Keseruan kisahnya akan saya tuliskan dalam beberapa artikel menarik berikut ini. Tetap update ya gaes!

arisandroo and brothers
Johor Bahru
Melaka
Kuala Lumpur
via @arishms
Posted in ARIS, Journey and Travel, Malaysia | No Comments »
Saturday, January 2nd, 2016
26 – 28 Juni 2015

Menjalankan ibadah puasa di Malaysia memiliki kesan tersendiri. Suasana Ramadan Kareem di negara yang mayoritas menganut agama islam ini begitu cukup ‘kental’ dan kondusif. Hal ini dapat kami saksikan ketika kami Ramadan Kareem in Malaysia
Hotel kami tidak menyediakan sahur sebagai pengganti breakfast, pihak staf hotel menyarankan kami untuk bersantap sahur di sebuah restoran Asia Selatan yang jaraknya cukup dekat dengan hotel.

FS Nasi Kandar Korner, tempat bersantap sahur di hari pertama Ramadan Kareem In Malaysia
Menu yang ditawarkan khas Asia Selatan dengan porsi yang jumbo. Rasanya relatif, harga masuk akal dan mengenyangkan. Dengan menu yang kurang serat, cukup disarankan minum banyak air putih. Jika ingin menikmati sahur secara gratis, cobalah solat tarawih di Masjid Jami’ (red : masjid ini dekat sekali dengan ML Inn Hotel, penginaapan kami), pihak pengelola masjid menyediakan bungkusan untuk disantap pada saat sahur.

Nasi Goreng Telur Mata
Tidak afdhal rasanya jika berbuka puasa tanpa bubur lambuk, bubur tradisional Malaysia yang senantiasa hadir sebagai menu berbuka puasa. Kamu dapat menyantapnya dengan gratis ketika berbuka puasa di masjid-masjid negeri jiran ini. Rasanya nikmat berpadu dengan teh hangat.

Mengaduk bubur lambuk untuk berbuka puasa, merupakan salah satu destinasi wisatawan di seputaran Gedung Sultan Abdul Samad.
Indonesia dan Malaysia memiliki kesamaan dalam hal tradisi pasar malam, pasar yang hadir di malam hari pada momen-momen tertentu ataupula malam minggu. Selepas menunaikan ibadah salat tarawih di Masjid Jami’, kamipun melanjutkan berkunjung ke pasar malam yang berlokasi dekat dengan Masjid Jami’ dan arah pulang menuju penginapan kami. Pasar malam ini sangat ramai hingga larut, bermacam-macam yang dijual : pakaian, makanan maupun minuman.

Suasanan pasar malam Ramadan Kareem in Malaysia, ramai sangat
Saya membeli peci yang menurut saya cukup bagus jika dikenakan saat travelling sekalipun, harganya RM 10. Suprised! ternyata yang berjualan peci adalah keturunan jawa yang lahir, tumbuh dan berkembang di Malaysia. Nangkene Wong Jowo toh, semakin erat dan serumpun 🙂
Cobalah menikmati Ramadan Kareem in Malaysia, Seru!
Previous | Next
find more my article reviews on TripAdvisor | via @arishms | ig : arisandroo
email : aris.itb@gmail.com
Posted in Journey and Travel, Malaysia | No Comments »
Thursday, December 31st, 2015
26 – 28 Juni 2015
1. Masjid Jami’

Masjid Jami di Sore Hari
Masjid Jami’ adalah salah satu masjid tertua di Kuala Lumpur. Masjid ini dapat dicapai dengan menggunakan LRT dengan perhentian stasiun LRT Masjid Jame’ . Selepas check in di ML Inn Hotel, penginapan kami yang posisinya sangat dekat Masjid Jami’, kami melaksanakan salat isya dan solat tawareh. Suasana saat itu sangat tenang, mengingat salat tarawih telah usai sebelumnya. Bagian luar masjid terbuka untuk umat yang ingat melaksanakan ibadah salat atau ibadah lainnya. Pihak penjaga masjid cukup ramah kepada kami, mereka membukakan pagar ketika kami hendak pulang untuk beristirahat.

Masjid Jami di Malam Hari
Pada esok harinya, sabtu 27 juni 2015, kami pun melaksanakan solat isya dan tarawih secara berjamaah di masjid ini. Suasana multikultural sangat terasa, saya berjamaah dengan penduduk lokal Melayu, Arab, Asia Selatan dan saudara muslim dari etnis lainya. Syahdu di malam minggu.

Mie Kocok Bandung + Teh Hangat
Keunikan dari ramadan kareem di masjid ini adalah tersedianya jamuan makan mie kocok bandung dan satay selepas melaksankan ibadah salat tarawih, dengan air putih dan teh hangat untuk melepas dahaga. Tidak hanya itu, kamipun diberi bekal untuk dibawa pulang, menu nasi dengan lauk ayam, menu yang saya dan Aul nikmatin untuk bersantap sahur.
Masjid Jami’ cukup ramai selepas ibadah salat tarawih sembari menikmati sajian yang disediakan secara gratis, suasana keramahan dan silaturahmi yang terasa hangat.
2. Masjid As Syakirin
Masjid ini berlokasi di seputaran KLCC. Masjid yang selalu ramai dikunjungi para wisatawan manca negara yang hendak menunaikan ibadah salat di Masjid ini. Saya dan Aul, berkunjung ke masjid ini untuk melaksanakan Salat Magrib. Seperti lazimnya masjid lainnya, Masjid As-Syakirin juga menawarkan menu berbuka puasa, bubur lambuk dan teh hangat disertai menu nasi + ayam.
Selain penduduk lokal dan wisatawan, banyak pekerja asing (red : umumnya dari Asia Selatan), yang menunaikan ibadah salat di masjid ini. Suasana yang jarang saya temui di Ibukota Jakarta 🙂
3. Masjid Putra

Masjid Putra berlokasi di Putrajaya, lokasi pusat pemerintahan Malaysia yang baru, menggantikan ibukota negara Malaysia, Kuala Lumpur. Masjid Putra sangat megah dan besar sekali. Saya banyak mengambil cendera mata fhoto di masjid ini, berikut koleksi saya :

Tampak Luar Kubah dan Menara Masjid Putra

Interior Sisi Dalam Kubah

Tampak Mimbar Utama

Tiada Panggilan Sepenting Seruan Illahi
Masjid Putra dapat diakses dengan menggunakan KLIA transit dari KL Sentral to Putrajaya dengan waktu tempuh 20 menit (red : harga tiket KLIA transit to Putrajaya RM 9.5). Stasiun KLIA transit Putrajaya terintegrasi dengan stasiun busnya. Untuk mencapai Masjid Putra dapat menaiki Bus Nadi Putra dengan biaya 50 sen Malaysia. Kalau mau jalan kaki juga boleh sih, agak jauh +/- 3km dari stasiun bus dengan pemandangan cukup menarik jika tidak terik.
Saran :
- Saya tidak sempat berkunjung ke Masjid Nagara, salah satu destinasi masjid hopping yang wajib kamu kunjungi di Malaysia.
- Cari tiket promo airasia, terutama promo bigpoint. Seru dan murah.
Previous | Next
find more my article reviews on TripAdvisor | via @arishms | ig : arisandroo
email : aris.itb@gmail.com
Posted in Journey and Travel, Malaysia | No Comments »
Monday, April 20th, 2015
Penang atau sering disebut juga dengan Pulau Penang merupakan salah satu negara bagian Malaysia. Ibu kota Pulau Penang adalah George Town, yang telah dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia Oleh UNESCO. Banyak sekali destinasi wisata yang terdapat di pulau ini baik yang budget travelling maupun yang versi koper. Berikut beberapa destinasi pariwisata Pulau Penang berdasarkan pengalaman saya selama trip di pulau ini :
1. George Town Heritage Buildings
2. Taman Negara Pulau Penang
3. Monkey Beach
4. Batu Ferringhi
——————————————————————————————-
Kuliner – Hostel – Airport
——————————————————————————————-
Referensi Tambahan :
http://www.pulaupinang.com/
Posted in Journey and Travel | No Comments »
Monday, November 5th, 2012
previous : http://arishms.com/2012/11/day-4-pusing-pusing-kuala-lumpur/
Day 5 | 25 Oktober 2012 | Malaysia

Hari terakhir kita backpakeran, ga kerasa udah 5 hari terlalui. Saat saya turun untuk breakfast, Alver sedang asyik menikmati breakfast dengan Harada-San. Beliau juga balik hari ini ke Osaka dengan penerbangan pukul 14.xx sementara kita pukul 16.xx. Harada-San meminta kita untuk pergi bareng ke KL Sentral. Janjian 10.30 ketemu di lobby.
Meskipun singkat, banyak hal inspirasi yang bisa didapat dari bule Jepang ini. Saat kita menuju lobby, Harada-San telah menunggu kita dengan ransel yang super gede. Dia juga bercerita bahwa tasnya tersebut cukup besar dan berat. Perjalanan dari hostel menuju KL Sentral cukup melelahkan baginya.
Marriage?
Kata-kata tersebut membuat saya sedikit tertawa, mengapa? Harada-San mengira Saya dan Alver adalah pasangan suami istri. Percakapan ini terjadi saat kita jalan keluar dari station monorel KL Sentral menuju bagian dalam gedung. Dia melihat tangan saya memakai cincin sembari menanyakan “marriage?” dengan pronounciation Jepangnya. Awalnya saya bingung tapi dia menggunakan body languange dan Alver pun sontak terkejut. Kita berdua pun berusaha menjelaskan bahwa kita bukan pasangan suami istri apalagi divorce hahahaha. “We are closed friend in college and same major ” begitu timpal saya.
Kita dan Harada-San berpisah di KL Sentral, dia mencari oleh-oleh untuk sanak familinya di Jepang sana. Tempat ini menawarkan berbagai macam oleh-oleh seperti coklat, post card, gantungan kunci dan marchendise berbau Malaysia lainnya. Jika ingin membeli marchendise dengan logo Pertonas, sebaiknya beli di KLCC. Lebih murah dibanding dengan harga di KL Sentral. Jikapun tidak sempat dapat saja membeli buah tangan di Bandara.
Setelah kita putar-putar area KL Sentral, kita lalu menuju bawah. Lokasi KLIA Express ada di lantai bawah, mirip-mirp dengan MRT. Perjalanan dari KL Sentral menuju KLIA dapat ditempuh dengan waktu 28 menit. Lebih pasti dibandingkan menggunakan bus atau taxi, price can’t lie.

Sepertinya kita kecepatan sampai KLIA, counter Lion Air belum open untuk bagasi. Belanjaan Alver super banyak sehingga doi harus memasukkan tas sandangnya ke bagasi agar tidak keberatan. Belum makan siang, kita menyempatkan makan di KFC Malaysia di Bandara. Rasa penasaran saya pun terbayarkan, saya sempat ngiler ketika melihat dua orang Malaysia makan chicken rice MCD di KLCC Park. Menu KFC super lengkapnya pun lebih murah dibandingkan makan di A&W Bandara Soetta.

Grogi Sama Nur Azizah!!!
Setelah makan, kita lanjut ke counter Lion Air untuk mengambil boarding pass. Pakai skytrain menuju terminal keberangkatan, sampailah pada pengecekan imigrasi. ” Selamat Pagi ” begitu kata saya, ” Pagi? Ini sudah petang dong ” sambutnya dengan logat Malaysia sedikit Jakarta sembari berusaha akrab. Wajah Melayu oriental yang ” subhanallah ” sedikit banyak membuyarkan konsentrasi saya. Doi pun mengucapkan selamat kurban kepada saya ( re : 26 oktober 2012, idul adha). Naas bagi Alver, sepertinya si Nur Azizah kepo, doi menanyakan apakah saya pacarnya Alver muahahahaha
Bea cukai Malaysia cukup ketat juga, kali ini saya ketemu dengan bea cukai fans Barca. Saya harus bolak-balik untuk meletakkan phone dan kamera saya yang berbunyi ketika memasuki xray. Overall ramah, bahkan dia ngajak ngobrol panjang lebar tentang hasil liga champion semalam sementara saya harus mengemas barang-barang saya. Malaysia emang gila bola kali yaaa….
flight to jakarta
Note :
– Cairan diatas 100ml harap masuk ke bagasi, bea cukai cukup ketat
– Sesuaikan waktu penerbangan dengan kondisi lokal
@arishms | @alventurous
Posted in Journey and Travel | No Comments »